Kamis, 01 Juni 2017

Menerapkan Literasi Keuangan

Setelah tulisan mengenal apa itu literasi keuangan yang saya posting kemaren, maka mari kita mengenal langkah-langkah penerapan literasi keuangan. Seperti yang saya tulis, ada tiga langkah dalam menerapkan perencanaan, pengalokasian dan evaluasi. Masing-masing langkah dilakukan secara berurutan

Prinsip Literasi Keuangan
a.   Pedoman pengelolaan mengikuti hitungan sebagai berikut: 
         Pendapatan=Konsumsi (50%) + Tabungan (15%)+Investasi/Utang (35%)
     dalam rumus lain unsur sedekah sehingga hitungan yang dapat dipakai adalah: 
         Pendapatan=Konsumsi (50%) + Tabungan (15%)+Investasi/Utang (25%) +Sedekah (10%). 
       *khusus untuk sedekah bisa menyesuaikan asalkan hasil akhir harus menjadi 100%. 
b. Prinsip Bedakan Butuh dan Ingin
*Butuh adalah makan, ingin adalah makan di restoran populer.
*Butuh adalah berpakaian secara rapih dan layak pakai, ingin adalah memakai pakaian dengan merek tertentu
c.    Kendalikan keinginan
d   Kembangkan pengetahuan pengelolaan keuangan dengan menyerap informasi dari berbagai sumber.

Langkah Penerapan Literasi Keuangan
1.  Perencanaan 
             Langkah pertama dari perencanaan dimulai dengan pencatatan keuangan. Tujuan dari langkah ini adalah mengetahui pos-pos, baik pada pengeluaran dan pendapatan.
    Dengan melakukan pencatatan maka kita akan mengetahui seluruh pos-pos yang ada dalam pendapatan dan penghasilan serta pengeluaran. Selain itu, dengan mengetahui pos-pos tersebut kita bisa melakukan pengontrolan. disesuiakan saja dengan kebutuhan, kalau memang berlebihan maka bisa disesuaikan dan menambah ke pos lain. 
a.       Mencatat baik seluruh pengeluaran maupun pendapatan (tetap dan tidak tetap). Dilakukan secara bertahap dari setiap hari kemudian dikumpulkan pencatatan satu bulan.
Tabel Pencatatan Pengeluaran Konsumsi   
Hari/Tanggal
Pengeluaran
Besar
1 Januari 2017
Beli minyak


Beli beras

2 Januari
Beli gula


Beli sayur


Rokok


Sabun


Total


TIPS 1
a.       Konsisten dan disiplin dalam mencatat pengeluaran dan pendapatan.
b.    Jangan lupa mengumpulkan segala struk belanja. Simpan di dompet atau tas penting tidak lupa dan mudah ketika memerlukannya.
c.       Catat segera selepas mengeluarkan kas setiap hari
d.  Kerjasama dengan pasangan agar saling mau berbagi informasi mencatat pengeluaran/ pemasukannya (bagi yang sudah memiliki pasangan). dengan demikian informasi sedetil apapun tidak akan terlewat.
Tabel  Pencatatan Pendapatan
Hari/Tanggal
Pendapatan
Besar
1 Januari 2017
Gaji Suami
200.000
15 Januari
Upah Lem Tas Kertas
20.000
22 Januari 2017
Upah Lem Tas Kertas
20.000
29 Januari 2017
Upah Lem Tas Kertas
20.000

Total
260.000

b.      Mencatat utang.
 utang dalam rumah tangga dibagi menjadi dua yaitu utang konsumtif dan utang produktif. 
Tabel  Pencatatan Pembayaran Utang
Hari/Tanggal
Pendapatan
Besar
1 Januari 2017
Bayar cicilan motor 
10.000
17 Januari 2017
Bayar utang belanja
20.000


20.000


20.000

Total
260.000

c.       Membuat rekap antara pendapatan, pengeluaran dan utang
Tabel 3 Rekap Pencatatan Pengeluaran Dan Pendapatan (satu bulan)
Tanggal
Keterangan
Pendapatan
Pengeluaran
Saldo

Gaji
300.000

300.000

Arisan
  50.000

350.000

Konsumsi

230.000
120.000

Bayar Utang

100.000
   20.000






d.      Mencatat asset yang dimiliki (jika ada). Misal rumah, tanah, kendaraan, dan perhiasan emas.

2.    Pengalokasian
Tujuan pengalokasian adalah melaksanakan pos-pos yang sudah direncanakan sebelumnya. 
a. Pengalokasian rencana pengeluaran. perhatikan proporsi antara pendapatan dengan pengeluaran dan utang. Untuk konsumsi maksimal 50% sedangkan utang maksimal sebesar 35% sedangkan 15% untuk tabungan.
b.      Jika ditemui adanya pos konsumsi atau/dan utang yang terlalu besar melebihi proporsi di atas maka dilakukan penekanan pada pos tersebut.
Ingat prinsip bedakan antara keinginan dan kebutuhan.
c.       Prioritaskan membayar hutang tetapi dalam proporsi maksimal 35% dari seluruh pendapatan. Jangan mengambil hutang bertumpuk. Apalagi hutang yang dibayar dengan hutang.
Kemudian tetap melakukan menyisihkan dana tabungan jika masih ada selisih.
d.  Jika hutang produktif maka dilakukan perhitungan dengan cermat apakah memberikan penambahan kebermanfaatan baik dalam bentuk finansial maupun non finansial (finansial umumnya dikaitkan dengan adanya tambahan pendapatan). Demikian pula jika hutang konsumsi tetap harus melewati perhitungan cermat.
e.       Pada kondisi jika hutang lebih dari 35% lakukan penjualan asset.
f.     Dalam hal tertentu tabungan bisa digunakan untuk membayar kebutuhan besar yang akan dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. Misalkan pembayaran uang sekolah dalam satu semester (6) bulan sebesar 600.000 maka disisihkan setiap bulan sebesar 100.000 dan nantinya dicatat sebagai pengeluaran
g.    Jika utang sudah lunas dan tabungan sudah melebihi 15-20% maka alokasi utang dirubah ke investasi
Pengertian investasi adalah aktivitas penanaman modal yang uangnya tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu.
h.      Lakukan perubahan perencanaan secara periodik. Tujuannya untuk mengikuti perubahan kondisi keuangan yang di hadapi. Menentukan tujuan keuangan (jangka pendek, menengah maupun panjang).

Investasi adalah aktivitas penanaman modal yang uangnya tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu. Hal ini membedakan dengan tabungan yang sewaktu-waktu dapat dicairkan
 



   


3.    Evaluasi
Mengevaluasi keuangan rumah tangga dengan melihat pertumbuhan mana yang paling tinggi. Apakah tabungan dan investasi; konsumsi atau hutang yang lebih banyak. Jika hutang atau konsumsi lebih besar pertumbuhan dari periode sebelumnya maka perlu dilakukan penilaian ulang terhadap perencaanaan dan pengalokasian yang sudah dilakukan (lakukan penekanan pos tersebut)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar