Kamis, 01 Juni 2017

BERKENALAN DENGAN LITERASI KEUANGAN


Awal mulanya saya berkenalan dengan literasi keuangan karena ngẻngẻr di salah satu penelitian. Dari situlah kemudian saya sangat tertarik karena rasanya tema ini pas banget dengan kondisi keuangan keluarga yang dihadapi. Sebagai emak-emak pengatur keuangan keluarga ini menjadi tantangan. Belum lagi, liat teman-teman yang berpengalaman terbelit kartu kredit sampai harus menghancurkan rumah tangga. Kok sepertinya inilah problem keuangan yang dihadapi masyarakat saat sekarang. Berapapun pendapatan dan penghasilan yang sudah bertambah tapi masih berasa kurang. Akhirnya hutang makin banyak aja. Sebagian besar ternyata salah prinsip dalam pengelolan yaitu mengejar pada keinginan bukan kebutuhan. 
kalau melihat lebih luas, manajemen keuangan pada akademis lebih banyak terpusat pada pengaturan keuangan perusahaan dan keuangan negara. kenyataannya bahwa individu juga membutuhkan manajemen keuangan. Untuk membangun perilaku yang baik seharusnya dapat dimulai dari tingkatan individu baru bergerak ke tingkat yang lebih luas. kayaknya selama ini konsep tersebut mendapatkan perhatian secara khusus walaupun sudah ada OJK namun masih kurang. 
Akhirnya pada salah satu bagian dari tugas akhir kuliah yang saya kerjakan menetapkan hati untuk melakukan penelitian mengenai literasi keuangan dan minat produk investasi di salah satu wilayah di Yogya. Inilah sebagian ilmu mengenai literasi keuangan yang saya pelajari. Saya bagikan bukan merasa paling bisa tapi mari kita saling berbagi ilmu.
Apa itu literasi keuangan? Menurut Lusardi dan Mitchell (2010) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya (knowledge and ability). Menurut Hung (2009), menyebutkan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan serta keahlian untuk mengelola sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan.
Intinya literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mengatur keuangan yang dimilikinya. Kenyataannya, kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan namun berkaitan pula dengan kesediaan untuk menerapkan pengetahuan pengelolaan keuangan. Jadi tidak bisa dipisahkan dari kondisi psikografis dan demografis yang dimiliki seseorang tersebut.
Siapa yang membutuhkan literasi keuangan? Siapapun, selama orang tersebut menggunakan uang maka orang tersebut membutuhkan literasi keuangan.  Jadi tidak ada batasan latar belakang yang membuat seseorang tidak membutuhkan literasi keuangan. Baik itu jomblowan/jomblowati atau mereka yang sudah berumah tangga semua membutuhkan. Kemampuan pengelolaan keuangan tersebut seharusnya menjadi pendidikan dasar yang dimiliki sehingga ketika seseorang sudah memiliki pendapatan maka seharusnya sudah memiliki kecakapan dalam pengelolaan.
Mengapa semua orang membutuhkan literasi keuangan? Karena tujuan dari literasi keuangan adalah memberikan kesehjateraan secara finansial. Kesehjateraan finansial bukan tujuan utama dalam kehidupan, tapi penting diperhatikan. Semua pendapatan dan penghasilan harus dikelola dengan baik supaya menghindarkan dari pemborosan.
Dengan menerapkan literasi keuangan akan membantu kita membuat prioritas-prioritas finansial yang bisa dan mampu dicapai dalam kurun waktu berjalan. Seiring dengan perjalanan hidup, invidu tentu memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda. Melalui penerapan literasi keuangan maka akan membantu kita memfokuskan pada kebutuhan mana yang paling penting dan dapat terpenuhi dengan sumber daya finansial yang diperoleh. 
Bagaimana langkah dalam menerapkan literasi keuangan? Langkah pertama dalam literasi keuangan adalah perencanaan, diikuti dengan langkah kedua adalah pengalokasian dan langkah terakhir yaitu ketiga adalah evaluasi. Masing-masing langkah tersebut memiliki tujuan sendiri. Masing-masing langkah memiliki penerapan yang berbeda.

Pada tulisan yang berikutnya, saya akan menyertakan berbagai penerapan dari langkah-langkah literasi keuangan akan saya posting dalam tulisan selanjutnya. 

Lusardi dan Mitchell, 2010, Financial Literacy: An Essential Tool for Informed Consumer Choice? American Economic Review–Paper and Proceedings, 98, 413–417..
Hung, 2009, Defining and Measuring Financial Literacy, RAND Roybal Center for Financial Decision Making, WR-708 September 2009
Ghazali, Ezlika and Md. Nor Othman, 2004, Demographic and Psychographic Profile of Active and Passive Investors of KLSE: A Discriminant Analysis, Asia Pacific Management Review 9:391-413 · January 2004
Agarwala et al, 2012, Financial Counseling, Financial Literacy, and Household Decision Making, Pension Research Council WP 2010-34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar