Awal mulanya saya
berkenalan dengan literasi keuangan karena ngẻngẻr di salah satu penelitian. Dari
situlah kemudian saya sangat tertarik karena rasanya tema ini pas banget dengan
kondisi keuangan keluarga yang dihadapi. Sebagai emak-emak pengatur keuangan
keluarga ini menjadi tantangan. Belum lagi, liat teman-teman yang berpengalaman
terbelit kartu kredit sampai harus menghancurkan rumah tangga. Kok sepertinya inilah
problem keuangan yang dihadapi masyarakat saat sekarang. Berapapun pendapatan dan
penghasilan yang sudah bertambah tapi masih berasa kurang. Akhirnya hutang makin
banyak aja. Sebagian besar ternyata salah prinsip dalam pengelolan yaitu mengejar pada keinginan bukan kebutuhan.
kalau melihat lebih luas, manajemen keuangan pada akademis lebih banyak terpusat pada pengaturan keuangan perusahaan dan keuangan negara. kenyataannya bahwa individu juga membutuhkan manajemen keuangan. Untuk membangun perilaku yang baik seharusnya dapat dimulai dari tingkatan individu baru bergerak ke tingkat yang lebih luas. kayaknya selama ini konsep tersebut mendapatkan perhatian secara khusus walaupun sudah ada OJK namun masih kurang.
Akhirnya pada salah satu
bagian dari tugas akhir kuliah yang saya kerjakan menetapkan hati untuk
melakukan penelitian mengenai literasi keuangan dan minat produk investasi di
salah satu wilayah di Yogya. Inilah sebagian ilmu mengenai literasi keuangan
yang saya pelajari. Saya bagikan bukan merasa paling bisa tapi mari kita saling
berbagi ilmu.
Apa
itu literasi keuangan? Menurut Lusardi dan Mitchell
(2010) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan keuangan dan
kemampuan untuk mengaplikasikannya (knowledge
and ability). Menurut Hung (2009), menyebutkan bahwa literasi keuangan
adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan serta keahlian untuk mengelola
sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan.
Intinya literasi
keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mengatur keuangan yang dimilikinya. Kenyataannya,
kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan namun berkaitan pula
dengan kesediaan untuk menerapkan pengetahuan pengelolaan keuangan. Jadi tidak
bisa dipisahkan dari kondisi psikografis dan demografis yang dimiliki seseorang
tersebut.
Siapa
yang membutuhkan literasi keuangan? Siapapun, selama orang
tersebut menggunakan uang maka orang tersebut membutuhkan literasi
keuangan. Jadi tidak ada batasan latar
belakang yang membuat seseorang tidak membutuhkan literasi keuangan. Baik itu jomblowan/jomblowati
atau mereka yang sudah berumah tangga semua membutuhkan. Kemampuan pengelolaan
keuangan tersebut seharusnya menjadi pendidikan dasar yang dimiliki sehingga ketika
seseorang sudah memiliki pendapatan maka seharusnya sudah memiliki kecakapan
dalam pengelolaan.
Mengapa
semua orang membutuhkan literasi keuangan? Karena tujuan
dari literasi keuangan adalah memberikan kesehjateraan secara finansial. Kesehjateraan
finansial bukan tujuan utama dalam kehidupan, tapi penting diperhatikan. Semua pendapatan
dan penghasilan harus dikelola dengan baik supaya menghindarkan dari
pemborosan.
Dengan menerapkan literasi keuangan akan membantu kita membuat prioritas-prioritas finansial yang bisa dan mampu dicapai dalam kurun waktu berjalan. Seiring dengan perjalanan hidup, invidu tentu memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda. Melalui penerapan literasi keuangan maka akan membantu kita memfokuskan pada kebutuhan mana yang paling penting dan dapat terpenuhi dengan sumber daya finansial yang diperoleh.
Bagaimana
langkah dalam menerapkan literasi keuangan? Langkah pertama
dalam literasi keuangan adalah perencanaan, diikuti dengan langkah kedua adalah
pengalokasian dan langkah terakhir yaitu ketiga adalah evaluasi. Masing-masing
langkah tersebut memiliki tujuan sendiri. Masing-masing langkah memiliki
penerapan yang berbeda.
Pada tulisan yang berikutnya, saya akan menyertakan berbagai
penerapan dari langkah-langkah literasi keuangan akan saya posting dalam
tulisan selanjutnya.
Lusardi
dan Mitchell, 2010, Financial Literacy: An Essential Tool for Informed Consumer
Choice? American Economic Review–Paper
and Proceedings,
98, 413–417..
Hung, 2009, Defining and Measuring Financial Literacy, RAND Roybal Center for
Financial Decision
Making, WR-708 September 2009
Ghazali,
Ezlika and Md. Nor Othman, 2004, Demographic and Psychographic Profile of
Active and Passive Investors of KLSE: A Discriminant Analysis, Asia Pacific Management Review 9:391-413
· January 2004
Agarwala et al, 2012, Financial
Counseling, Financial Literacy, and Household Decision Making, Pension Research Council WP 2010-34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar