Setelah tulisan mengenal apa itu
literasi keuangan yang saya posting kemaren, maka mari kita mengenal langkah-langkah penerapan literasi keuangan. Seperti yang saya tulis, ada tiga langkah dalam menerapkan perencanaan, pengalokasian dan evaluasi. Masing-masing langkah dilakukan secara berurutan.
Prinsip
Literasi Keuangan
a. Pedoman pengelolaan mengikuti hitungan sebagai berikut:
Pendapatan=Konsumsi
(50%) + Tabungan (15%)+Investasi/Utang (35%)
dalam rumus lain unsur sedekah sehingga hitungan yang dapat dipakai adalah:
Pendapatan=Konsumsi (50%) + Tabungan (15%)+Investasi/Utang (25%) +Sedekah (10%).
*khusus untuk sedekah bisa menyesuaikan asalkan hasil akhir harus menjadi 100%.
b. Prinsip Bedakan
Butuh dan Ingin
*Butuh adalah makan, ingin adalah makan di restoran populer.
*Butuh adalah berpakaian secara rapih dan layak pakai, ingin adalah memakai
pakaian dengan merek tertentu
c. Kendalikan keinginan
d Kembangkan
pengetahuan pengelolaan keuangan dengan menyerap informasi dari berbagai
sumber.
Langkah Penerapan
Literasi Keuangan
1. Perencanaan
Langkah pertama dari perencanaan dimulai dengan pencatatan keuangan. Tujuan dari langkah ini adalah mengetahui pos-pos, baik pada pengeluaran dan pendapatan.
Dengan melakukan pencatatan maka kita akan mengetahui seluruh pos-pos yang ada dalam pendapatan dan penghasilan serta pengeluaran. Selain itu, dengan mengetahui pos-pos tersebut kita bisa melakukan pengontrolan. disesuiakan saja dengan kebutuhan, kalau memang berlebihan maka bisa disesuaikan dan menambah ke pos lain.
a.
Mencatat baik seluruh
pengeluaran maupun pendapatan (tetap dan tidak tetap). Dilakukan secara bertahap dari setiap hari kemudian
dikumpulkan pencatatan satu bulan.
Tabel Pencatatan
Pengeluaran Konsumsi
Hari/Tanggal
|
Pengeluaran
|
Besar
|
1 Januari 2017
|
Beli minyak
|
|
|
Beli beras
|
|
2 Januari
|
Beli gula
|
|
|
Beli sayur
|
|
|
Rokok
|
|
|
Sabun
|
|
|
Total
|
|
TIPS 1
a.
Konsisten dan
disiplin dalam mencatat pengeluaran dan pendapatan.
b. Jangan lupa
mengumpulkan segala struk belanja. Simpan di dompet atau tas penting tidak lupa
dan mudah ketika memerlukannya.
c.
Catat segera
selepas mengeluarkan kas setiap hari
d. Kerjasama dengan
pasangan agar saling mau berbagi informasi mencatat pengeluaran/ pemasukannya (bagi yang sudah memiliki pasangan). dengan demikian informasi sedetil apapun tidak akan terlewat.
Tabel Pencatatan Pendapatan
Hari/Tanggal
|
Pendapatan
|
Besar
|
1 Januari 2017
|
Gaji Suami
|
200.000
|
15 Januari
|
Upah Lem Tas Kertas
|
20.000
|
22 Januari 2017
|
Upah Lem Tas Kertas
|
20.000
|
29 Januari 2017
|
Upah Lem Tas Kertas
|
20.000
|
|
Total
|
260.000
|
b.
Mencatat utang.
utang dalam rumah tangga dibagi menjadi dua yaitu utang konsumtif dan utang produktif.
Tabel Pencatatan Pembayaran Utang
Hari/Tanggal
|
Pendapatan
|
Besar
|
1 Januari 2017
|
Bayar cicilan motor
|
10.000
|
17 Januari 2017
|
Bayar utang belanja
|
20.000
|
|
|
20.000
|
|
|
20.000
|
|
Total
|
260.000
|
c.
Membuat rekap
antara pendapatan, pengeluaran dan utang
Tabel 3 Rekap Pencatatan Pengeluaran
Dan Pendapatan (satu bulan)
Tanggal
|
Keterangan
|
Pendapatan
|
Pengeluaran
|
Saldo
|
|
Gaji
|
300.000
|
|
300.000
|
|
Arisan
|
50.000
|
|
350.000
|
|
Konsumsi
|
|
230.000
|
120.000
|
|
Bayar Utang
|
|
100.000
|
20.000
|
|
|
|
|
|
d.
Mencatat asset yang
dimiliki (jika ada). Misal rumah, tanah, kendaraan, dan perhiasan emas.
2.
Pengalokasian
Tujuan pengalokasian adalah melaksanakan pos-pos yang sudah direncanakan sebelumnya.
a. Pengalokasian rencana
pengeluaran. perhatikan proporsi antara pendapatan dengan pengeluaran dan
utang. Untuk konsumsi maksimal 50% sedangkan utang maksimal sebesar 35%
sedangkan 15% untuk tabungan.
b.
Jika ditemui adanya
pos konsumsi atau/dan utang yang terlalu besar melebihi proporsi di atas maka
dilakukan penekanan pada pos tersebut.
Ingat prinsip bedakan antara keinginan dan kebutuhan.
c.
Prioritaskan
membayar hutang tetapi dalam proporsi maksimal 35% dari seluruh pendapatan.
Jangan mengambil hutang bertumpuk. Apalagi hutang yang dibayar dengan hutang.
Kemudian tetap melakukan menyisihkan dana tabungan jika masih ada selisih.
d. Jika hutang
produktif maka dilakukan perhitungan dengan cermat apakah memberikan penambahan
kebermanfaatan baik dalam bentuk finansial maupun non finansial (finansial
umumnya dikaitkan dengan adanya tambahan pendapatan). Demikian pula jika hutang
konsumsi tetap harus melewati perhitungan cermat.
e.
Pada kondisi jika
hutang lebih dari 35% lakukan penjualan asset.
f. Dalam hal tertentu tabungan bisa digunakan untuk membayar
kebutuhan besar yang akan dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. Misalkan
pembayaran uang sekolah dalam satu semester (6) bulan sebesar 600.000 maka
disisihkan setiap bulan sebesar 100.000 dan nantinya dicatat sebagai
pengeluaran
g. Jika utang sudah lunas dan tabungan sudah melebihi 15-20%
maka alokasi utang dirubah ke investasi
Pengertian investasi adalah aktivitas penanaman modal yang uangnya tidak
dapat dicairkan sewaktu-waktu.
h.
Lakukan perubahan
perencanaan secara periodik. Tujuannya untuk mengikuti perubahan kondisi
keuangan yang di hadapi. Menentukan tujuan keuangan
(jangka pendek, menengah maupun panjang).
Investasi adalah aktivitas penanaman
modal yang uangnya tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu. Hal ini membedakan dengan tabungan yang sewaktu-waktu dapat dicairkan
3.
Evaluasi
Mengevaluasi
keuangan rumah tangga dengan melihat pertumbuhan mana yang paling tinggi.
Apakah tabungan dan investasi; konsumsi atau hutang yang lebih banyak. Jika
hutang atau konsumsi lebih besar pertumbuhan dari periode sebelumnya maka perlu
dilakukan penilaian ulang terhadap perencaanaan dan pengalokasian yang sudah
dilakukan (lakukan penekanan pos tersebut)